SUBANGPOST.COM – Warga Kampung Cigintung, RT 29 RW 01, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, mengeluhkan praktik pungutan liar (pungli) yang diduga menjadi penyebab bebasnya truk-truk besar yang hilir mudik membawa material proyek kandang ayam menyebabkan kerusakan jalan.
Mirisnya, praktik pungli diduga dilakukan oleh oknum tertentu yang memicu keresahan warga karena tidak ada kejelasan mengenai penggunaan dana hasil pungutan tersebut.
Menurut keterangan sejumlah warga, oknum pelaku pungli mengaku sebagai perwakilan warga. Namun, hingga kini belum ada kejelasan penanggungjawab atas praktik pungutan uang “siluman” atas armada proyek pembangunan kandang ayam di Kampung Pangkalan, Desa Sanca Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
“Kalau memang pungutan itu resmi, harusnya ada surat pemberitahuan atau musyawarah dengan warga. Ini tiba-tiba saja ada yang narik uang,” ujar salah satu warga Kampung Cigintung, Jumat (6/6/2025).
Masalah lain yang turut menjadi sorotan warga adalah aktivitas armada truk proyek pembangunan kandang ayam yang beroperasi di kawasan tersebut.
Truk-truk bermuatan besar yang melintas setiap hari menyebabkan kerusakan jalan dan kebisingan yang mengganggu aktivitas warga, terutama pada siang dan malam hari.
“Warga sudah tidak tahan dengan kebisingan dan kerusakan jalan. Kami meminta agar jalan dipasangi portal untuk mencegah kerusakan semakin parah dan mengurangi gangguan,” tambahnya.
Hingga saat ini, Kepala Desa Palasari, Nana Hidayat, belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan pungli dan gangguan dari proyek kandang ayam tersebut.
Sementara itu, warga berharap pemerintah desa segera bertindak tegas dengan menyelidiki dugaan pungli dan mencari solusi atas dampak proyek terhadap lingkungan sekitar.
“Pemdes jangan diam saja. Harus turun ke lapangan dan dengarkan keluhan warga,” tegasnya lagi.
Kasus pungli dan dampak proyek ini menyoroti lemahnya pengawasan serta menimbulkan pertanyaan soal keberpihakan pemerintah desa terhadap kepentingan masyarakat. (Red)