SUBANGPOST.COM – Kereta Api Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi–Jakarta Gambir mengalami anjlok di jalur utara, tepatnya di Emplasemen Stasiun Pagaden Baru, Kabupaten Subang, pada Kamis (1/8/2025) sekitar pukul 15.47 WIB.
Insiden tersebut mengakibatkan lima gerbong keluar dari rel, yang terdiri atas satu gerbong pembangkit, dua gerbong kompartemen, dan dua gerbong kelas eksekutif. Saat kejadian, kereta tersebut mengangkut sekitar 259 hingga 281 penumpang.
Meskipun tidak ada korban jiwa, satu orang dilaporkan mengalami luka ringan dan telah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit terdekat.
Akibat anjlokan ini, operasional kereta api di jalur utara Pulau Jawa mengalami gangguan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat sedikitnya 11 hingga 17 perjalanan kereta mengalami keterlambatan, dengan beberapa kereta terlambat hingga tiga jam.
Beberapa perjalanan kereta seperti KA Ciremai, Tawang Jaya Premium, Anjasmoro, dan Brawijaya terdampak dan harus mengalami perubahan pola operasi.
Penumpang KA Argo Bromo Anggrek yang terdampak telah dialihkan ke armada bus untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta. PT KAI juga memberikan opsi pengembalian dana penuh (refund) atau penjadwalan ulang (reschedule) bagi penumpang yang terdampak.
Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Subang, langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pengamanan, serta koordinasi dengan pihak terkait.
Sebuah Posko Terpadu didirikan di sekitar lokasi kejadian untuk mempercepat proses penanganan. Tim dari BPBD, TNI, Damkar, serta tenaga medis turut diterjunkan dalam proses penanggulangan.
Kapolres AKBP Dony Eko Wicaksono menyampaikan bahwa situasi di lokasi sudah aman dan terkendali. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Kami pastikan bahwa situasi sudah aman dan terkendali. Segala informasi resmi akan kami sampaikan secara berkala,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi kerja sama semua pihak serta kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kondusivitas di sekitar lokasi kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi gerbong masih berlangsung, dan jalur kereta api yang terdampak belum kembali diaktifkan. Pihak PT KAI bersama aparat kepolisian masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya anjlokan.
Reporter: Tarpin Arifin Kada