Mon - Sat 8.00 - 17.00

Desa Jayamukti Siapkan 370 Hektare Tambak untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional

spot_img

Berita Teratas

Berita Lainnya

SUBANGPOST.COM – Desa Jayamukti, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, dipilih menjadi lokasi program ketahanan pangan nasional tahun 2025. Sebanyak 370 hektare lahan disiapkan untuk budidaya ikan mujair dan nila.

Peninjauan lahan tambak dilakukan pada Rabu (10/9/2025) dengan dihadiri perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Perikanan Kabupaten Subang, Camat Blanakan, Ketua LPM, perwakilan koperasi desa, serta Kepala Desa Jayamukti beserta jajaran.

Program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang usaha baru di sektor perikanan bagi masyarakat.

Kepala Desa Jayamukti, Surjaya, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut. Menurutnya, pengembangan tambak akan memberikan manfaat ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan pangan warga.

“Kami menyambut baik program ini karena memberikan peluang usaha bagi masyarakat sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” ujar Surjaya.

Ia menegaskan, pemerintah desa siap bekerja sama dengan KKP dan Dinas Perikanan untuk menyukseskan program tersebut.

“Kami berharap warga Jayamukti ikut serta aktif, mulai dari persiapan lahan hingga pengelolaan tambak. Dengan kerja sama semua pihak, saya yakin desa kita bisa menjadi contoh dalam pengembangan perikanan berbasis ketahanan pangan,” pungkasnya.

Reporter: Sacim Zein

Catatan Redaksi: Artikel ini dipublikasikan secara otomatis dan dapat mengalami pembaruan sesuai perkembangan informasi terbaru maupun klarifikasi dari pihak terkait.
Bagikan Artikel

Berita Lainnya

Berita Terbaru

DAERAH

Polres Subang Ungkap Pembobolan ATM BJB, Lima Pelaku Ditangkap

SUBANGPOST.COM – Satuan Reserse Kriminal Polres Subang, Polda Jawa Barat, berhasil mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan (curat) yang terjadi di Kantor KCP Bank BJB,...

INVESTIGASI

Rekomendasi

KAMTIBMAS

NASIONAL

TOP NEWS

TNI-POLRI

PEMERINTAHAN

PENDIDIKAN

PERTANIAN

TRENDING

EKONOMI

BUDAYA

OPINI

STORIES

ARTIKEL LAIN