SUBANGPOST.COM – Nasib pilu menimpa pasangan lanjut usia asal Desa Ranca Asih, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang. Rumah mereka dibobol maling, dan tiga karung padi hasil panen, termasuk beras ketan, lenyap digondol pencuri. Kini, mereka hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, tanpa ada bantuan dari pemerintah.

Korban, Juhari (67) dan istrinya, hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit tersebut. Rumah yang mereka tempati selama ini dibangun dengan jerih payah sendiri dari hasil bekerja di sawah.
Namun tragisnya, tanah tempat rumah itu berdiri merupakan milik tetangga yang dengan sukarela mengizinkan mereka tinggal karena mengenal baik pribadi Juhari dan keluarganya.
“Yang diambil maling itu bukan hanya padi, tapi hasil kerja keras kami satu musim. Kami benar-benar hancur hati,” ungkap Juhari lirih saat ditemui di kediamannya, Senin (8/7/2025).
Tak hanya kehilangan harta, keluarga ini juga harus menanggung beban yang lebih berat. Putra semata wayang mereka diketahui menderita penyakit kronis, yang membuatnya tak mampu bekerja seperti orang kebanyakan. Kondisi ini membuat tekanan ekonomi dan emosional mereka kian berat.
Yang lebih memprihatinkan, hingga saat ini Juhari dan keluarganya tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah. Tak ada Program Keluarga Harapan (PKH), tidak menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bahkan bantuan lansia maupun bantuan rumah pun tak kunjung datang.
“Sampai sekarang kami belum pernah mendapat bantuan apa pun. Padahal kami warga yang benar-benar butuh,” kata Juhari dengan mata berkaca-kaca.
Ironisnya, peristiwa pencurian ini bukan yang pertama terjadi di wilayah tersebut. Warga menyebut, kasus serupa telah terjadi lima kali di Kampung Wates Panjalin, bahkan Kampung Nambo pun mengalami hal yang sama sebulan lalu.
“Mereka itu orang baik, ramah, tidak pernah merepotkan orang. Tapi malah jadi korban kejahatan berulang kali,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Kejadian ini memantik empati warganet dan masyarakat sekitar yang berharap pemerintah daerah segera turun tangan membantu. Seruan kepada Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM pun menggema di media sosial.
“Ini bukan sekadar kehilangan padi. Ini kehilangan harapan, dan rasa aman dari mereka yang sudah sepuh dan tak berdaya,” tulis salah satu warganet.
Warga berharap tragedi ini menjadi perhatian semua pihak, agar tak ada lagi rakyat kecil yang harus menanggung beban sedalam ini tanpa uluran tangan negara. (Boy Salim)