SUBANGPOST.COM – Kebijakan pemerintah melalui Perum Bulog dalam menetapkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 6.500 per kilogram disambut antusias oleh para petani di Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang, yang saat ini tengah memasuki masa panen.
Raut wajah ceria menghiasi para petani yang telah menantikan hasil panen mereka setelah lebih dari tiga bulan masa penanaman padi. Kebijakan ini dinilai memberi angin segar dan harapan baru bagi keberlanjutan usaha tani di wilayah tersebut.
Salah satunya adalah Edy Permana, petani setempat yang merasa bersyukur karena hasil panen kali ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya sekolah anak-anak.
“Setiap musim tanam dan panen, kami selalu sibuk. Tapi alhamdulillah hasilnya bisa kami gunakan untuk kebutuhan rumah tangga,” ujar Edy.
Proses panen juga kini banyak menggunakan mesin, yang menurut para petani memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, panen jadi lebih cepat dan hemat biaya, meski kualitas gabah terkadang belum kering sempurna.
Kepala Perum BULOG Cabang Subang, Joko Purnomo, turut turun langsung memantau proses panen dan penyerapan gabah di tiga kecamatan: Patokbeusi, Ciasem, dan Blanakan. Ia memastikan bahwa harga pembelian di lapangan sesuai dengan instruksi Presiden, yakni Rp6.500 per kilogram.
“Alhamdulillah, kami berhasil menyerap gabah petani dengan harga yang telah ditetapkan. Gabah ini nantinya akan diproses menjadi beras dan disimpan oleh BULOG untuk kebutuhan masyarakat,” kata Joko Purnomo, Senin (14/04/2025).
Joko juga menyampaikan bahwa pihaknya aktif menjalin komunikasi dengan petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), serta mitra penggilingan, salah satunya CV. Mitra Tani Sejahtera yang juga diketuai oleh H. Manaf Hadi Permana selaku Ketua Asosiasi Penangkar Benih Tanaman Pangan Kabupaten Subang.
“Kami juga berkoordinasi dengan PPL dan Babinsa untuk kelancaran proses penyerapan,” tambahnya.
Sebagai upaya menjaga ketahanan pangan, Perum BULOG fokus melakukan serapan gabah selama masa panen raya April–Mei 2025.
H. Manaf Hadi Permana menyampaikan kesiapan CV. Mitra Tani Sejahtera dalam mendukung kegiatan ini.
“Silakan jadwalkan panen bersama PPL dan Babinsa. Kami akan menyesuaikan jadwal pengambilan, penimbangan, dan pembayaran sesuai HPP,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh gabah petani akan diserap. Namun, gabah yang rebah atau terkena hujan perlu dijemur terlebih dahulu agar kadar airnya sesuai standar.
“Petani cukup menyediakan gabah dalam karung di pinggir jalan. Kami yang urus penimbangan, pengangkutan, dan pembayarannya,” tegas H. Manaf.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Jawa Barat, H. Otong Wiranata, menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah.
“KTNA siap mendukung penyerapan gabah oleh pemerintah melalui kerja sama dengan BULOG, TNI, dan mitra-mitra lainnya. Kami harap kegiatan Sergap ini berdampak positif bagi kesejahteraan petani,” pungkasnya.
Pewarta : Boy Salim
Editor : Uta