SUBANGPOST.COM– Ratusan hektar lahan pertanian di tiga desa di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang mengalami kegagalan fungsi. Lahan-lahan yang dahulu subur kini tak bisa ditanami akibat dampak cuaca ekstrem dan tingginya kadar garam dalam tanah.
Kondisi ini mengancam mata pencaharian ratusan petani lokal, terutama di Desa Sukamaju, Batangsari, dan Anggasari.
Hasil penelusuran subangpost.com di lapangan menunjukkan bahwa wilayah paling terdampak adalah Desa Batangsari bagian utara, terutama Blok Cijangkar dan Sitapak.
Tanah di daerah ini mengalami perubahan struktur akibat paparan air asin yang diduga berasal dari intrusi air laut atau kontaminasi irigasi. Beberapa lahan dibiarkan terbengkalai, sementara petani mulai beralih ke pekerjaan lain demi memenuhi kebutuhan hidup.
Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Sukasari, Espi, mengonfirmasi kondisi tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat terkait lahan pertanian yang tidak dapat ditanami akibat faktor lingkungan.
“Kami akan segera melaporkan kondisi ini kepada Dinas Pertanian Kabupaten agar dapat ditindaklanjuti,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (7/5/2025).
Ia juga menyinggung persoalan harga padi yang diprogramkan pemerintah melalui Bulog. Para petani di Sukasari merasa ragu untuk mengikuti program tanam padi karena khawatir harga anjlok saat musim panen tiba.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan harga jual yang stabil dan menguntungkan bagi petani,” tambahnya.
Sementara itu, tim subangpost.com menemukan bahwa belum ada program konkret yang dijalankan pemerintah daerah untuk memulihkan lahan rusak.
Sejumlah warga menyatakan bahwa bantuan teknis maupun bibit tahan salinitas sangat minim. Para petani berharap adanya langkah nyata dari pemerintah, baik dalam bentuk rekayasa irigasi, penyediaan alat pengolah tanah, maupun dukungan pemupukan yang sesuai dengan kondisi lahan.
“Kami hanya ingin bisa kembali menanam. Kalau tanahnya terus rusak begini dan tak ada bantuan, kami bisa kehilangan sumber penghidupan,” keluh salah satu petani di Batangsari.
Situasi ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk segera melakukan audit agraria, perbaikan sistem irigasi, dan rehabilitasi lahan demi menyelamatkan pertanian sebagai sektor vital di Kecamatan Sukasari.
Reporter: Aman Budianto