SUBANGPOST.COM – Jalan toang Keboncau Ciasem kembali diguncang aksi begal. Dalam dua malam berturut-turut, Kamis (4/9/2025) dan Jumat (5/9/2025), jalur rawan perbatasan Ciasem–Blanakan itu memakan korban.
Dua pengendara kehilangan motor dan handphone setelah disergap pelaku begal. Seorang korban asal Gempolkolot mengalami luka robek cukup parah pada paha kanan, lengan kiri, serta bagian kepala akibat sabetan benda tajam.
Sementara itu, korban asal Batangsari yang saat kejadian membonceng istrinya menderita luka di wajah dan lengan. Kedua korban berhasil diselamatkan setelah berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Mereka kemudian dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
“Pelakunya sadis, korban yang coba melawan malah terluka. Ini bikin warga tambah takut keluar malam,” ujar seorang saksi di lokasi, Sabtu (6/9/2025).
Pantauan subangpost.com, ruas jalan toang Keboncau sepanjang lebih dari satu kilometer tampak gelap gulita pada malam hari. Minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU) membuat jalur ini sepi dan rawan dimanfaatkan pelaku kejahatan.
Seorang warga setempat, Asep (41), mengatakan kondisi tersebut sudah lama dikeluhkan masyarakat.
“Kalau malam gelap sekali, apalagi lewat jam sembilan malam. Banyak orang lebih pilih muter jalan, walau jauh, daripada lewat sini. Dulu juga pernah ada kasus penjambretan,” ungkapnya.
Kepala Dusun Sidamulya, Keboncau, Sofyan, mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan.
“Kasus pembegalan ini sudah terjadi dua kali dalam dua malam berturut-turut, di lokasi yang sama, Toang Ciasem–Blanakan. Untuk sementara, kalau tidak ada kepentingan mendesak, sebaiknya jangan keluar malam. Saat ini kasus masih dalam penyelidikan pihak berwajib,” tegasnya.
Polisi Diminta Bertindak
Warga mendesak aparat kepolisian meningkatkan patroli malam di jalur rawan tersebut. Selain itu, pemerintah daerah juga diminta segera menambah penerangan jalan.
Deden (34), seorang warga Tanjungsari Desa Blanakan yang kerap melintas di jalur Toang, mengaku kini lebih berhati-hati.
“Biasanya saya suka lewat situ malam hari. Sekarang lebih baik bareng nunggu pengendara lain,” katanya.
Menurutnya, jalur Toang Keboncau bukan kali pertama menjadi lokasi tindak kriminal. Beberapa tahun lalu, jalur ini juga ramai diperbincangkan karena kasus pembegalan. Setelah sempat mereda, kini kejadian serupa kembali menghantui warga.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kronologi maupun identitas korban. Namun, aparat disebut sudah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. (Zein)