Mon - Sat 8.00 - 17.00

Ironi Kampung Nelayan Kali Gangga Desa Rawameneng, Terisolir Infrastruktur Jalan yang Buruk

spot_img

Berita Teratas

Berita Lainnya

SUBANGPOST.COM – Potret pilu Kampung Nelayan di Kali Gangga, Gang IV Desa Rawameneng, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang nyaris tak pernah terkuak. Selama puluhan tahun, ratusan jiwa yang menggantungkan hidup dari laut justru harus bertarung dengan penderitaan di darat.

Pantauan subangpost.com, Jumat (5/9/2025), akses jalan sepanjang 880 meter yang menjadi urat nadi ekonomi mereka rusak parah. Konstruksi jalan berbatu menyisakan derita bagi warga yang setiap hari harus berjibaku melewati jalan yang nyaris mustahil dilalui kendaraan bila musim hujan.

“Kalau hujan, jalan licin, motor pun sulit jalan karena jalan bercampur lumpur terperosok. Sudah sering kami mengusulkan supaya jalan diperbaiki, tapi tak ada yang dengar,” keluh seorang warga dengan nada getir.

Suasana Kampung Nelayan Kali Gangga, Desa Rawameneng, Kecamatan Blanakan, Subang. Perahu-perahu nelayan bersandar di tepi kali, sementara akses jalan di kawasan pesisir ini masih berupa tanah yang jauh dari kata layak. (Foto: Istimewa)

Pengamat kebijakan publik, Wahyu Heryanto, S.E., M.M mengatakan, nelayan semestinya menjadi lumbung rezeki masyarakat pesisir. Ia berpandangan, nelayan sebagai ujung tombak penyedia protein nasional, sehingga kesejahteraan mereka menjadi salah satu fokus pembangunan.

Berita Lainnya  Sekretaris Bina Usaha Ternak Mandiri Desa Cisalak Bantah Tuduhan Penyimpangan Hibah

“Jangan sampai kehidupan nelayan terjebak dalam lingkaran keterbelakangan. Potensi laut melimpah, tapi terkunci oleh buruknya infrastruktur di darat,” ujarnya.

Nelayan di Kampung Kali Gangga, Desa Rawameneng, Kecamatan Blanakan, Subang, tengah merapikan jaring di perahu mereka. Aktivitas sederhana ini menjadi bagian penting dari rutinitas sebelum melaut. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Ketua Tim Astacita, Ruri Jumar Saef, menegaskan pihaknya siap menampung aspirasi dan keluhan masyarakat pesisir, termasuk nelayan tradisional yang masih terbelenggu masalah infrastruktur maupun perlindungan hukum.

“Nelayan adalah bagian penting dari ketahanan pangan bangsa, mereka harus dilindungi dan diberdayakan,” ujar Ketua Tim Astacita, Ruri Jumar Saef, dikutip analisasiber.com, Sabtu (25/01/2025).

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk memperhatikan kehidupan nelayan sebagai bagian dari program Astacita, yang menekankan ketahanan pangan dan kedaulatan ekonomi rakyat.

Berita Lainnya  Kepala Desa Jayamukti Kunjungi Gema Pramuka ke-53 se-Kecamatan Blanakan

Melalui Astacita, pemerintah mendorong penguatan desa-desa nelayan dengan penyediaan fasilitas akses distribusi hasil tangkapan. Langkah tersebut diharapkan dapat menekan kerugian nelayan saat panen ikan melimpah.

Namun, realita di Kali Gangga Desa Rawameneng adalah ironi di negeri maritim yang konon kaya raya namun membiarkan nelayannya terisolasi oleh infrastruktur jalan yang buruk.

Menagih Janji Bupati Subang

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah Kabupaten Subang. Pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi, serta fasilitas umum lainnya disebutnya sebagai prioritas utama pemerintah daerah.

“RPJMD bukan sekadar rencana, tapi komitmen kita bersama untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat. Kita ingin hadir dengan solusi konkret, bukan janji,” ujar Bupati Reynaldy dalam rapat paripurna DPRD Subang, Senin (30/6/2025).

Berita Lainnya  Realisasikan Dana Desa Tahap II, Pemdes Kiarasari Rampungkan Pembangunan Infrastruktur

Ia menambahkan, infrastruktur menjadi fondasi utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Kalau akses warga lancar, aktivitas ekonomi juga akan tumbuh. Kita ingin pastikan konektivitas antardesa, kecamatan, hingga kawasan industri bisa berjalan optimal,” jelasnya.

Meski demikian, sejumlah warga nelayan di Kali Gangga Desa Rawameneng menantikan realisasi janji tersebut. Selama puluhan tahun, akses jalan sepanjang hampir satu kilometer menuju perkampungan nelayan itu rusak parah dan belum pernah tersentuh perbaikan signifikan.

Namun, apakah perbaikan infrastruktur yang dijanjikan pemerintah daerah juga menyentuh kawasan pesisir tersebut? Jalan yang layak bagi kelancaran distribusi hasil tangkapan nelayan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian para nelayan. (SZ)

Catatan Redaksi: Artikel ini dipublikasikan secara otomatis dan dapat mengalami pembaruan sesuai perkembangan informasi terbaru maupun klarifikasi dari pihak terkait.
Bagikan Artikel

Berita Lainnya

Berita Terbaru

DAERAH

Polres Subang Ungkap Pembobolan ATM BJB, Lima Pelaku Ditangkap

SUBANGPOST.COM – Satuan Reserse Kriminal Polres Subang, Polda Jawa Barat, berhasil mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan (curat) yang terjadi di Kantor KCP Bank BJB,...

INVESTIGASI

Rekomendasi

KAMTIBMAS

NASIONAL

TOP NEWS

TNI-POLRI

PEMERINTAHAN

PENDIDIKAN

PERTANIAN

TRENDING

EKONOMI

BUDAYA

OPINI

STORIES

ARTIKEL LAIN