Beranda Pertanian Panen Perdana di Desa Manyingsal, Harga Padi Ketan Grendel Anjlok

Panen Perdana di Desa Manyingsal, Harga Padi Ketan Grendel Anjlok

Panen perdana tahun ini di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang. (Photo: subangpost.com/Aang Taslim)
Google search engine

SUBANGPOST.COM – Panen perdana tahun ini, para petani di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang kecewa lantaran padi varietas ketan Grendel turun dari musim sebelumnya.

Berdasarkan pantauan subangpost.com, harga padi ketan Grendel hanya Rp5.500 per kilogram, turun dari musim sebelumnya yang menembus di kisaran Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per kilogram.

“Biasanya padi jenis ketan harganya paling tinggi dibanding jenis padi IR 32. Tapi musim ini diperkirakan dibawah karena padi IR 32 belum panen,” kata Tasman, petani Desa Manyingsal, Kamis (13/3/2025).

Berita Lainnya  Polsek Blanakan Bersama Bhayangkari Laksanakan Panen Program P2L Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan

Menurut Tasman, petani di desanya biasa menjual padi ketan Grendel melalui calo atau tengkulak. Dia berharap, harga padi ketan Grendel kembali naik sesuai harga standar di kisaran Rp 6.000 per kilogram.

“Semoga padi jenis ketan pun bisa harga standar minimal Rp.6500 per kilogram. Sebab daerah basis ketan seperti Desa Citrajaya dan Desa Jatimulya masih belum panen karena umur padinya masih sekitar satu setengah bulan. Jadi masih ada harapan harga jenis ketan lebih dari standar,” harapnya.

Berita Lainnya  Petani di Subang Panen Raya Jagung Hibrida di Bulan Ramadhan

Keunggulan Padi Ketan Grendel

Padi ketan Grendel merupakan varietas padi lokal yang banyak ditanam di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Ciri-ciri padi ketan Grendel tinggi tanamannya 70 sampai 90 cm dan berdaun bendera tegak. Jumlah anakan antara 35 sampai 40 dengan panjang malai 15 sampai 20 cm, bulir padi bulat memanjang serta jumlah bulir permalai 200 sampai 300 bulir. Usia panen padi ketan Grendel 85 sampai 110 hari.

Berita Lainnya  PT. Taifa dan PT Meiloon Bagikan 1.427 Paket Sembako untuk Masyarakat

Padi ini mendapat julukan si raja bobot, karena bulir padi ini lebih besar dan padat, sehingga bobotnya di atas rata rata bulir padi jenis lain.

Padi Ketan Grendel ini memiliki potensi hasil cukup tingi, yakni 10 ton hingga 14 ton perhektar. Menariknya lagi, padi ini termasuk kategori cepat panen, setelah tanam bisa dipanen kita berumur 90 hari.

Reporter : Aang Taslim

Bagikan Artikel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini