Petani di Subang Keluhkan Kekurangan Tenaga Kerja Jelang Panen

Petani di Kecamatan di Desa Margahayu Kecanatan Pagaden Barat sedang melakukan perontokan padi jelang panen raya, Minggu, 13 April 2025. (Photo: subangpost.com/Tarpin Arifin Kada).
Google search engine

SUBANGPOST.COM – Para petani di empat kecamatan di Kabupaten Subang, yakni Binong, Pagaden, Cipunagara, dan Pagaden Barat, mengeluhkan kesulitan mendapatkan tenaga kerja untuk memanen padi.

Rencana panen yang semula dijadwalkan pada Minggu, 13 April 2025, terpaksa ditunda karena terkendala minimnya pekerja di lapangan.

Luas areal sawah yang seharusnya sudah dipanen mencapai sekitar 267 hektare. Salah satu petani dari Desa Karangsari, Kecamatan Binong, Ade Fery, mengungkapkan bahwa kesulitan mencari tenaga kerja tidak hanya terjadi di desanya, tetapi juga di desa-desa lain.

Berita Lainnya  Perum BULOG Gandeng CV. Mitra Tani Sejahtera Optimalkan Serapan Gabah Petani

“Pertama, karena musim panen sekarang terjadi serentak, jadi tenaga kerja terbagi. Kedua, banyak tenaga kerja produktif seperti anak muda yang sekarang sudah bekerja di pabrik,” jelas Ade Fery.

Sementara itu, petani di Desa Margahayu, Kecamatan Pagaden Barat, dan Desa Kosambi, Kecamatan Cipunagara, juga menghadapi masalah lain. Mereka kekurangan alat mesin pertanian (alsintan) seperti mesin perontok dan combine harvester.

“Alat mesin panen seperti combine sekarang jadi rebutan. Kalau terlambat panen, umur padi bisa lewat jatuh temponya. Kalau begitu, tanaman bisa roboh atau rapuh, dan kami petani jadi rugi,” kata Kardi, petani asal Desa Margahayu.

Berita Lainnya  Harga Padi Ketan Anjlok, Petani di Subang Menjerit

Para petani berharap pemerintah atau pihak terkait segera membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja dan alat pertanian, agar proses panen bisa berjalan lancar dan hasil panen tidak mengalami kerugian.

Pewarta: Tarpin Arifin Kada

Bagikan Artikel