Beranda News Terkait Transparansi Anggaran TAJJ, PMPR Indonesia Ajukan Audiensi kepada Gubernur Jabar Dedi...

Terkait Transparansi Anggaran TAJJ, PMPR Indonesia Ajukan Audiensi kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Rohimat alias Kang Joker, Ketua Umum DPP LSM PMPR Indonesia.
Google search engine

SUBANGPOST.COM – Ketua Umum DPP LSM PMPR Indonesia, Rohimat, menyatakan rencananya untuk mengajukan audiensi kepada Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi, terkait evaluasi dan transparansi anggaran tugas dan fungsi Tim Ahli Jabar Juara (TAJJ) di Bappeda Provinsi Jawa Barat untuk Tahun Anggaran 2025.

Rohimat mengungkapkan beberapa pokok permasalahan yang mendorong pengajuan audiensi.

“Kami menemukan adanya kekurangan informasi mengenai tugas dan fungsi TAJJ. Masyarakat perlu mengetahui peran dan kemanfaatan TAJJ dalam pembangunan daerah,” ujar Kang Joker, sapaan akrabnya, dalam keterangan yang disampaikan kepada wartawan, Selasa (25/2/2025).

Berita Lainnya  Diduga Tersengat Listrik Pamong Desa Meninggal Dunia 

Ia menyoroti masalah pertanggungjawaban anggaran terkait dasar pemberian anggaran sebesar Rp 3,6 miliar kepada TAJJ.

“Saat ini, tidak ada bukti pendukung yang transparan untuk memastikan akuntabilitas penggunaan dana tersebut,” jelasnya.

Dia menekankan pentingnya laporan kinerja selama lima tahun terakhir yang tidak ada laporan yang jelas mengenai hasil kinerja dan pertanggungjawaban anggaran TAJJ.

“Ini sangat penting untuk memastikan bahwa dana publik digunakan secara efektif dan efisien,” tegasnya.

Berita Lainnya  Kasus Pengeroyokan Wartawan di Jalan Tuparev Karawang, Syuhada: IWOI Akan Kawal Proses Hukumnya

Selain itu, ia mengusulkan perlunya penghapusan kegiatan yang dianggap tidak penting untuk mendukung efisiensi anggaran, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

Sebagai langkah konkret, LSM PMPR Indonesia akan meminta audiensi dengan Gubernur Dedy Mulyadi untuk menyampaikan beberapa tuntutan.

“Kami berharap Gubernur dapat memberikan penjelasan rinci mengenai Tugas dan Fungsi TAJJ, serta dasar pemberian anggaran yang disertai bukti pendukung yang valid,” kata Kang Joker.

Ia juga mengharapkan laporan hasil kinerja dan pertanggungjawaban anggaran TAJJ selama lima tahun terakhir untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Berita Lainnya  Petani di Subang Panen Raya Jagung Hibrida di Bulan Ramadhan

“Kami mendorong Gubernur untuk tegas dalam mengimplementasikan kebijakan efisiensi anggaran dengan menghapus kegiatan yang tidak memberikan dampak signifikan,” tambahnya.

Dia menegaskan, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.

“Kami berharap audiensi ini dapat menjadi langkah awal untuk mendorong perubahan positif dalam pengelolaan anggaran di Provinsi Jawa Barat,” harapnya. (BS)

Bagikan Artikel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini