SUBANGPOST.COM – Memperhatikan proses pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa di kabupaten subang banyak meninggalkan cerita cerita sedih bagi para pengusaha pengusaha jasa kontruksi yang mengeluhkan terkait sulitnya mendapat kan proyek proyek yang ada di kabupaten subang padahal mereka mengaku sudah membayar biaya kemitraan dari proses prakap sampai lelang semua pake biaya ” Namun usaha itu hanyalah sia – sia dan berakhir dengan kekecewaan alias gagal atau kalah dalam proses lelang ”
Proses lelang di ULP/UKPBJ Setda Kabupaten Subang Terlihat kebanyakan di menangkan oleh pengusaha orang – orang dekat kerabat mantan bupati subang,
Fenomena ini sudah berlangsung lama sejak oknum bupati ini menjabat dari tahun 2019 lalu bahkan salah satu pengusaha berinisial ” HR ” Selalu mendapat proyek proyek besar yang diduga sebagai utang proyek sehingga setiap tahun nya selalu mendapatkan proyek bernilai milyaran rupiah beberapa paket tiap tahunnya, Selain itu ada juga ” HY ” Yang notabenenya adalah sebagai besan mantan bupati subang, Yàng ini lebih gila lagi di mana Proyek – Proyek DAK ( Dana Alokasi Khusus ) Di bebagai dinas instansi di babat habis dari mulai Nilai Proyek 2 Milyar sampai 6 Milyar berhasil di menangkannya lewat proses lelang yang di duga sudah di kondisikan atau sudah jadi penggantian oleh Pihak ULP/UKPBJ Setda Kabupaten Subang yang waktu itu Kabagnya di jabat oleh ” IK ” atau lebih dikenal dengan sebutan ” II ” ( Inisial _Red ).
Parah nya peserta lelang yang lain diduga hanya pendaping saja di jadikan kambing conge, Maraknya praktek praktek yang patut diduga kuat melanggar aturan dan regulasi dalam proses lelang para asosiasi pengusaha jasa kontruksi di kàbupaten subang ga ada yang berani protes karena takut ga kebagian proyek walaupun hanya proyek yang bernilai kecil seperti proyek juksung/pilsung yang ga melalui proses lelang.
Proyek – proyek besar yang bernilai milyaran rupiah sejak mantan bupati ” HR ” Berkuasa pasti di menangkan oknum pengusaha berinisial ” HY ” Yang selalu nampak seperti di anak emaskan dalam setiàp proses lelangnya , Sehingga menimbulkan persaingan usaha tidàk sehat di kalangan pengusaha jasa kontruksi dan diduga kuat terindikasi adanya Kolusi, Korupsi & Nepotisme Dengan adanya dugaan KKN itu banyak di keluhkan para pengusaha jasa kontruksi lainya karena tidak mendapatkan pŕoyek padahal telàh membayar kemitraan lewat asosiasi jasa kontruksinya masing masing.
Yang paling parah proyek proyek itu ada yang gagal bayar alias tunda bayar sehingga di keluhkan para pengusaha jasa kontruksi pada saat itu, Hal tersebut terjadi di era pemerintahan yang dipimpin ” HR ” Yang mendapat julukan jargon Subang ” JaWaRa ”
Indikasi carut marut serta dugaan KKN Ditubuh ULP/UKPBJ Setda Kabupaten Subang Pada Tahun ini ( TA. 2024 ), Yang terpantau ada 4 proyek besar yang bernilai milyaran rupiah yang terindikasi dikendalikan oleh satu pengusaha jasa kontruksi ” Ke satu proyek peningkatan jalan curug agung dawuan dengan nilai kontrak 6,4 Milyar pelaksana cv widya duta pratiwi yang beralamat kp citàlutug rt 18 rw 03 desa sagalaherang kaler kecamatan sagalaherang kabupaten subang jawabarat ” Dua proyek revitalisasi gedung plut umkm dengan nilai proyek 3,6 Milyar ” Tiga proyek belànja modal bangunan kesehatan dengan nilai 2,4 Milyar ” Empat proyek pèngembangàn atraksi kawasan wisata ciheulet dengan konsep eco recreation anggaràn BKK jabar dengan nilai kontrak 7,2 Milyar pelaksana cv pusaka priangan yang notabenenya masih satu kendali
milik pengusaha ” HY ” sangat Fantastis kan ! Selain itu diduga masih banyak kegiatan paket proyek – proyek milik ” HY ” Yang lainnya.
( Tim )