SUBANGPOST.COM — Di tengah derasnya arus modernisasi dan perubahan zaman, Pesantren Qoriatul Jamilah Salafiyah tampil sebagai lembaga pendidikan Islam yang mampu beradaptasi tanpa mengabaikan nilai-nilai tradisional.
Berdiri sejak tahun 1985, pesantren yang berlokasi di Desa Sukaasih, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Subang ini telah menjadi wadah lahirnya ribuan alumni yang berkiprah di berbagai sektor, mulai dari keagamaan, pendidikan, hingga pemerintahan.

Dengan visi “Mencetak Generasi Qur’ani yang Berwawasan Global,” Pesantren Qoriatul Jamilah Salafiyah mengusung sistem pendidikan yang memadukan kurikulum salafiyah klasik dengan kurikulum nasional.
Para santri tidak hanya mendalami ilmu agama seperti tafsir, fiqih, dan hadits, tetapi juga dibekali dengan pembelajaran umum seperti matematika, bahasa Inggris, serta teknologi informasi.
“Kami ingin santri mampu bersaing secara global tanpa meninggalkan akar nilai-nilai Islam,” ujar KH. Ahmad Mubarok, Pengasuh Pesantren Qoriatul Jamilah Salafiyah.
KH. Ahmad berkomitmen, pesantren dalam mengembangkan pendidikan berimbang antara agama dan ilmu pengetahuan.
Selain fokus pada pendidikan formal, pesantren ini juga aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Program pelatihan kewirausahaan, pertanian organik, hingga klinik kesehatan gratis menjadi bukti nyata kontribusi pesantren dalam membangun kesejahteraan masyarakat lokal.
Fasilitas pesantren yang terus diperbarui meliputi asrama yang representatif, masjid megah, laboratorium komputer, serta perpustakaan digital yang mendukung proses belajar mengajar.
Salah satu program unggulan Pesantren Qoriatul Jamilah Salafiyah adalah tahfidz Al-Qur’an secara intensif, yang berhasil mencetak ratusan hafidz setiap tahunnya.
Program ini semakin menarik minat orang tua dari berbagai daerah, sehingga jumlah pendaftar selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Dengan semangat “Belajar, Beramal, dan Berdakwah,” Pesantren Qoriatul Jamilah Salafiyah terus bertransformasi menjadi pusat pendidikan Islam yang unggul dan mandiri di era modern, sekaligus menjaga warisan tradisi keilmuan Islam yang kuat. (Red)