Beranda Hukum dan Kriminal Doktor UIN Makassar Terjerat Kasus Peredaran Uang Palsu, Dicetak di Perpustakaan Kampus

Doktor UIN Makassar Terjerat Kasus Peredaran Uang Palsu, Dicetak di Perpustakaan Kampus

Dr Andi Ibrahim
Google search engine

Oknum dosen bergelar doktor di Makassar dijadikan tersangka kasus peredaran uang palsu. Pelaku memiliki riwayat jabatan mentereng di UIN Alauddin Makassar.

SUBANGPOST.COM – Dr Andi Ibrahim, dosen sekaligus kepala perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ditangkap karena terlibat peredaran uang palsu.

Diketahui uang palsu yang beredar tersebut dibuat di gendung perpustakaan kampus UIN Alauddin Makassar, Jalan HM Yasin Limpo, Romangpolong, Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan.

Dari kasus terungkapnya uang palsu di UIN Alauddin Makassar, polisi telah menetapkan 17 tersangka pembuat dan pengedar uang palsu.

Dari 17 sindikat pembuat uang palsu di UIN Alauddin Makassar,  Andi Ibrahim digadang-gadang sebagai otak sindikat ini. Andi Ibrahim merupakan penyedia tempat untuk melancarkan produksi uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Ia juga menyiapkan surat berharga negara (SBN) hingga sertifikat deposit BI yang nilainya mencapai ratusan triliunan rupiah.

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan telah mengamankan barang bukti senilai ratusan triliun uang palsu dan menyebut Andi Ibrahim sebagai sentral dalam tindak kriminal tersebut.

Selain Andi Ibrahim (AI) tersangka lain yang memiliki posisi sentral adalah MS dan ASS, dimana ASS disebut-sebut sempat ingin maju dalam Pilkada Sulsel 2024 kemarin.

Berita Lainnya  Tim Reskrim Polsek Ciasem Berhasil Ungkap dan Amankan Dua Pelaku Curas

“Peran sentralnya adalah AI dan MS. Kemudian ada ASS tapi saya sengaja tidak sebutkan (sebagai tersangka) karena belum memiliki kekuatan hukum yang tetap,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Polres Gowa (19/12/2024).

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan awal mula kasus ini diselidiki dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Pallangga. Masyarakat tersebut, mendapati adanya peredaran uang palsu di wilayah Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga.

Dalam penyebaran uang palsu ini, pelaku menyelipkan uang palsu ditengah uang asli.

“Transaksi pertama itu dari saudara MN dengan saudara AI untuk melakukan jual beli uang palsu, satu banding dua. Jadi satu asli dan dua uang palsu. Dan transaksi ini juga dilakukan tersangka lain,” jelas Yudhiawan.

Peredaran uang palsu, urai Kapolda, dimulai dari 2 juni 2010 dan terus berlanjut 2011 sampai 2012, kemudian sampai juni 2022 kembali lagi untuk merencanakan pembuatan dan mempelajarinya lagi.

Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, alasan Andi Ibrahim mencetak uang palsu karena khilaf. Ia ingin mendapatkan uang dengan jumlah banyak dengan cara instan.

Berita Lainnya  Polisi Ringkus 2 Cewek ABG Pembunuh Pria Disabilitas di Pusakanagara Subang

“Khilaf. Katanya ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan,” ujar AKBP Reonald Simanjuntak, dikutip tribuntimur.com, Jumat (20/12/2024).

AKBP Reonald Simanjuntak menyebut Andi Ibrahim cs hanya mencetak uang pecahan Rp100 ribu di UIN Alauddin.

Biaya per lembar uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin mencapai Rp56 ribu. Pecahan kecil seperti Rp50 ribu dianggapnya tidak menguntungkan.

“Pecahan lebih kecil dianggap tidak menguntungkan karena modalnya tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan,” katanya.

Uang tersebut juga disalahgunakan untuk mendukung ambisi politik, yakni menjadi calon bupati Barru.

Polisi memastikan telah menarik uang palsu UIN Alauddin dari peredaran.

Ia meminta masyarakat tak perlu resah dengan beredarnya uang palsu. Pihaknya menjamin penyidikan berjalan profesional dan tuntas.

“Sesuai keterangan para tersangka, kemana aliran uang itu sudah dikejar, sudah kami tarik,” katanya.

Peran 17 tersangka dalam penyebaran uang palsu ini adalah melakukan transaksi jua beli kebutuhan sehari-hari menggunakan uang asli dan palsu.

Polisi mengamankan beberapa barang bukti diantaranya mata uang rupiah emisi 2016 sebanyak 4.55 lembar pecahan Rp100.000, 234 lembar pecahan Rp100.000 dan belum terpotong, satu lembar 5.000 won (Korea Selatan), 111 lembar uang 500 dong (Vietnam), mesin pencetak uang palsu dari China senilai Rp600 juta, tinta, kertas, kaca pembesar dan lainnya.

Berita Lainnya  Polisi Ringkus 2 Cewek ABG Pembunuh Pria Disabilitas di Pusakanagara Subang

Profil Andi Ibrahim

Andi Ibrahim merupakan dosen sekaligus kepala perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Sebelumnya ia pernah menjabat Wakil Dekan I di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

Jabatan Wakil Dekan I itu dijabat Andi Ibrahim diemban pada tahun 2022 lalu.

Dr Andi Ibrahim doktor lulusan UIN Alauddin Makassar. Andi Ibrahim juga pernah menjabat sebagai Wakil Dekan (Wadek) Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin.

Saat ditangkap, ia menjabat sebagai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin.

Doktor Andi Ibrahim menyelesaikan pendidikan doktornya di UIN Alauddin Makassar.

Sementara itu, dia mendapatkan dua gelar sarjana sebagai sarjana agama dan sarjana sastra di Universitas Indonesia.

S3 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019, S2 Universitas Negeri Malang, 2002, Sarjana Sastra Universitas Indonesia,1998 Sarjana Agama, Universitas Islam Negeri Alauddin, 1995. (*)

Bagikan Artikel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini